Sebuah Blog pendidikan yang berisikan berita tentang edukasi baik di SMPN 3 Cimalaka, Dinas Pendidikan Sumedang maupun Pendidikan Indonesia

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 23 Maret 2024

PESANTREN KILAT UNTUK PENDALAMAN MATERI AGAMA ISLAM BAGI SISWA SMP NEGERI 3 CIMALAKA

 


Sumedang - Di Indonesia, ada banyak hal menarik dan unik yang akan kita temui dan mungkin saja tak ada di negara lain. Salah satunya kegiatan unik yang sering dilakukan oleh para siswa ketika bulan Ramadhan adalah adanya kegiatan pesantren kilat. Mungkin bagi kalian yang beragama Islam tak asing dengan kegiatan pesantren kilat apalagi ketika masih menempuh pendidikan di sekolah (SD, SMP, SMA).

Kegiatan pesantren kilat hanya ada pada waktu bulan Ramadhan dan kegiatan ini biasanya akan lebih mudah ditemukan di sekolah-sekolah. Sampai saat ini, kegiatan pesantren kilat masih terus ada, guna mempermudah para siswa untuk mendalami ilmu agama Islam.

Menurut Kalender Pendidikan (Kaldik) tahun 2023/2024, libur menyambut Ramadhan 1445 H adalah selama 3 hari yaitu tanggal 11 – 13 Maret 2024. Sehingga Pesantren Kilat (PESKI) SD, SMP dan SMA dimulai pada tanggal 14 Maret 2024 hingga 23 Maret 2024.



PENGERTIAN PESANTREN KILAT


Pesantren kilat merupakan kegiatan yang lazim dilakukan sekolah dalam rangka mengisi bulan Ramadhan sebagai bentuk kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti. Tujuannya adalah agar menjadikan peserta didik lebih paham agama serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga dilakukan di SMP Negeri 3 Cimalaka Kabupaten Sumedang.

Kegiatan pesantren kilat dilaksanakan selama 9 hari (14 – 23 Maret 2024) dan dibuka oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Cimalaka, Ani Kartika, S.Pd pada hari Kamis, 14 Maret 2024. Kegiatan PESKI ini memberdayakan semua guru mata pelajaran SMP Negeri 3 Cimalaka untuk mengisinya dengan berbagai materi.

Peserta didik dan guru yang mengikuti PESKI ini terlihat sangat antusias dan senang dengan rangkaian kegiatan yang telah berjalan selama 9 hari tersebut. Ibu kepala sekolah berterimakasih kepada Bapak Ibu guru SMP Negeri 3 Cimalaka karena telah antusias melaksanakan kegiatan pesantren kilat di sekolah ini, ini menjadi inspirasi bagi kami untuk melanjutkan kegiatan pada waktu yang akan datang.  

5 HAL YANG SISWA DAPATKAN DI PESANTREN KILAT (PESKI)

Pesantren kilat itu semacam 'short course' untuk memperdalam ilmu agama. Pesantren kilat ini berlangsung selama 9 hari dan diperuntukkan bagi anak-anak SMP Negeri 3 Cimalaka. Banyak manfaat yang akan didapatkan saat mengikuti pesantren kilat ini. Apa saja?

 1. Mendapatkan Ilmu Keagamaan Yang Lebih Mendalam

Selama mengikuti pesantren kilat, para peserta akan diberikan pelajaran dan pemahaman mengenai keislaman secara lebih mendalam. Biasanya, materi-materi yang diberikan saat pesantren kilat seperti Sholat Dhuha bersama di lapang setiap hari sebelum kajian PESKI, Kajian tentang Ramadhan, Makanan yang halalan toyibban, Sejarah sahur, Taraweh, turunnya Al-Qur’an, Kajian tentang 4 Kitab Allah, Sifat-sifat Teladan para Rosulullah, Sholat berjamaah dan Munfarid, Perilaku jujur dan adil, Materi tantnag Tayamum, Melafalkan doa-doa harian, melafalkan bacaan sholat, Makna gerakan sholat, Materi tantang Zakat, Materi Zuhud dan membaca Al-Qur'an Surat Al-Ashr : 1-3 dan penjelasannya

 2. Mempererat Silaturahmi Dengan Teman

Dengan mengikuti kegiatan ini para siswa juga bisa bertemu dan belajar bersama dengan teman-teman sekolah. Saling berkumpul di lapang merupakan kegiatan yang melibatkan semua siswa terkumpul dalam satu tempat sehingga kans untuk berkumpul dan silaturahmi besar sekali.

 3. Menanamkan kemandirian

Ketika kegiatan PESKI tersebut, para siswa dituntut untuk mengaplikasikan ilmu agama yang dipelajari sebelumnya, baik di tempat pengajian di sekitarnya maupun di PESKI-PESKI sebelumnya. Sehingga nilai kemandirian itu sangat terlihat.

 4. Semakin Fasih membaca Al-Qur'an

Saat pesantren kilat, para peserta biasanya diwajibkan untuk membaca Al-Qur'an. Ya, kegiatan ini bertujuan agar para peserta bisa fasih membaca Al-Qur'an, menghilangkan rasa malu membaca Al Qur'an, membiasakan diri membaca Al Qur'an.

 5. Mendapatkan Penilaian Tersendiri Dari Guru

Sebagai bukti bahwa para siswa telah mengikuti kegiatan keagamaan ini, panitia PESKI SMP Negeri 3 Cimalaka memberikan penialaian khusus. Bagi para pelajar, penilaian ini sangat penting karena bisa menjadi bukti bahwa kamu telah mengikuti kegiatan PESKI di sekolah. Bukan itu saja, namun absensi tetap dilakukan karena PESKI masuk dalam hari efektif masuk sekolah dan akan digabungkan dengan absensi harian sebelum pelaksanaan PESKI Ramadhan ini. Penilaian ini juga biasanya menjadi nilai tambah untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

 NILAI-NILAI YANG DIDAPATKAN DALAM KEGIATAN PESANTREN KILAT


1. Meningkatkan Nilai Pengetahuan Agama

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika dengan adanya pesantren kilat pada suatu lembaga pendidikan bisa membantu meningkatkan pengetahuan keagamaan bagi para peserta didik. Bahkan, tak hanya diajarkan secara teori saja, tetapi para peserta didik juga akan diajarkan secara praktiknya.

Bagi para peserta didik yang tidak belajar di lingkungan sekolah berbasis Islam hanya akan mendapatkan pembelajaran agama Islam dalam waktu yang sedikit saja. Dengan adanya pesantren kilat ini diharapkan para peserta didik bisa mendapatkan tambahan dalam hal pengetahuan agama islam sebagai bentuk upaya peningkatan keimanan dan ketakwaan.

Lalu, bagi lembaga pendidikan yang sudah berbasis Islam dan memberikan suatu kegiatan pesantren kilat di dalamnya bisa menjadi salah satu bentuk peningkatan dan pemantapan kembali pengetahuan agama Islam bagi para peserta didik, baik itu pengetahuan secara teori maupun secara prakteknya.

2. Kebersamaan

Nilai berikutnya yang didapatkan dari kegiatan pesantren kilat pada suatu lembaga pendidikan adalah nilai kebersamaan. Dimana para siswa dikumpulkan di lapang untuk bisa duduk bersama dengan teman lainnya yang tak hanya dari satu kelas, tetapi dari beda kelas sekalipun.

Selain itu, mereka juga bisa saling berinteraksi bersama dalam hal kebaikan. Tentunya para penyelenggara kegiatan pesantren kilat juga akan menerapkan berbagai macam strategi agar pembelajaran yang dilakukan tidak terasa membosankan.

Apalagi, acara ini dilakukan di dalam lingkungan sekolah yang peserta didiknya masih anak-anak yang mungkin masih tak bisa dengan mudah untuk diam. Maka dari itu, diperlukan strategi agar bisa menarik perhatian mereka untuk bisa mengikuti kegiatan pesantren kilat dengan baik. Dengan begitu, pada akhirnya para siswa bisa lebih menikmati kegiatan pesantren kilat serta menantikan kegiatan tersebut setiap tahunnya.

3. Kesederhanaan

Terakhir, ada nilai kesederhanaan yang akan didapatkan dari kegiatan pesantren kilat. Perlu diketahui juga jika nilai kesederhanaan juga ditanamkan pada lingkungan pondok pesantren. Dimana nantinya para santri akan diajarkan untuk bisa hidup sederhana, saling berinteraksi bersama dengan santri lainnya serta melakukan hal-hal yang bermanfaat.

Dengan adanya nilai kesederhanaan ini diharapkan agar kesederhanaan ini bisa mereka bawa di dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun, mereka sudah tidak mengikuti kegiatan pesantren kilat pada suatu lembaga pendidikan, tetapi agama Islam mengajarkan umatnya untuk selalu hidup sederhana. Selain itu, mereka juga diharapkan bisa saling berbagi kepada sesama dalam hal apapun.

Itulah beberapa nilai yang akan didapatkan dari adanya kegiatan pesantren kilat dalam suatu lembaga pendidikan. Dilihat dari penjelasan nilai di atas bisa disimpulkan jika keberadaan kegiatan pesantren kilat pada saat bulan Ramadhan memang begitu penting.

Sumber :

·        https://www.gramedia.com/best-seller/pesantren-kilat-adalah/#google_vignette

·        https://sman1pasaman.sch.id/read/75/5-hal-yang-akan-kamu-dapatkan-saat-mengikuti-pesantren-kilat


Share:

Jumat, 22 Maret 2024

SUMEDANG CANANGKAN GERAKAN ZERO BULLYING PELAJAR

 


SUMEDANG - Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, baru-baru ini telah mencanangkan gerakan Zero Bullying Pelajar, di seluruh lingkungan sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Sumedang.  Guna bisa mewujudkan zero bullying pelajar di Kabupaten Sumedang, Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman, mengajak kepada para pelaku pendidikan agar bisa menerapkan pola pendidikan berbasis kasih sayang di sekolah. Sebagaimana diungkapkan Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, saat pencanangan zero bullying pelajar, di Gedung Negara, Sumedang, beberapa waktu lalu.


Herman menyebutkan, kasih sayang merupakan jurus ampuh untuk menekan terjadinya perundungan di sekolah-sekolah-sekolah. Pendidikan berbasis kasih sayang ini, kata Herman, sebenarnya telah sejak lama dikembangkan di Kabupaten Sumedang, yaitu oleh Sang Guru Qolbu Almarhumah Ibu Een Sukaesih. Herman menuturkan, sosok Almarhumah Ibu Een Sukaesih ini, merupakan salah seorang pejuang pendidikan yang telah mendapat predikat Guru Qolbu. Beliau telah mengembangkan pendidikan berbasis kasih sayang, dan menjadi Role Model dalam program zero bullying di Kabupaten Sumedang.  

"Dengan segala keterbatasannya, Almarhum Bu Een mampu berkiprah dalam dunia pendidikan dengan mengajarkan dan memberi kasih sayang kepada anak-anak didiknya hingga mereka memiliki karakter. Penguatan pendidikan karakter merupakan kunci utama agar anak tidak jadi pelaku perundungan atau bullying," kata Herman. Pola pendidikan berbasis kasih sayang ini, sambung Herman, tentunya harus dikembangkan di dunia pendidikan, sebagai upaya untuk meminimalisasi terjadinya perundungan di kalangan pelajar.


Bullying itu hilir, dan kasih sayang adalah hulunya. Pendidikan kasih sayang tidak transaksional, hatinya selalu hadir. Jika pendidikan ini diterapkan, maka tidak ada bullying," ujar Pj Bupati Sumedang. Herman mengatakan, gerakan zero bullying berbasis kasih sayang ini, merupakan sebuah ikthtiar untuk membentuk para pemimpin masa depan yang berkualitas di Sumedang.  "Ini adalah salah satu ikhtiar agar mampu menghasilkan anak didik yang cerdas, berkarakter, penyayang sebagai calon pemimpin masa di depan," tuturnya.

Hal yang sama diungkapkan Psikolog Klinis RSUD Risma Wiastuti. Menurutnya, mencegah bullying ini sangat penting dan harus dilakukan secara masif. Salah satu dampak yang cukup sering terjadi pada individu yang menjadi korban dari bullying adalah gangguan kesehatan mental.  "Agar anak-anak dapat mengembangkan potensi dengan baik, perlu edukasi pentingnya mencegah bullying, terutama di sekolah dan rumah. Dengan peran aktif orang tua serta seluruh perangkat sekolah, agar tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal," katanya.

APLIKASI TAHU SUMEDANG

Sebagai bentuk antisipasi terjadinya bullying (perundungan) dan kekerasan terhadap anak, kini di aplikasi ‘Tahu Sumedang’ telah ada Panic Button (Tombol Darurat) untuk pelaporan dan pengaduan.

Hal itu diungkapkan oleh Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di lingkungan sekolah Berbasis Kasih Sayang di Aula Tampomas Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Jumat, 22 Maret 2024.

Dikatakan Herman, Pemda Kabupaten Sumedang telah menyiapkan Platform Panic Button yang bisa didownload di playstore melalui smartphone dan diakses melalui Tahu Sumedang untuk menangani masalah perundungan.

“Di Tahu Sumedang ada Panic Button. Kalau anak anak merasa terancam atau ada sesuatu yang berbahaya, silakan pijit tombol Panic Button di Tahu Sumedang, nanti petugas secepatnya langsung datang ke lokasi untuk mengatasi agar tidak terjadi kekerasan,”  jelasnya.

Pj. Bupati mengatakan, pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan sudah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 16 Tahun 2024.

Ia mengatakan, kebijakan tersebut dimaksudkan untuk melindungi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga satuan pendidikan lainnya dari kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Ia menambahkan skema zero bullying adalah komitmen Pemda Sumedang yang sudah diatur di dalam Perbup tersebut.

“Mudah mudahan ini bisa langsung dieksekusi di semua satuan pendidikan agar anak anak kita bisa terlindungi dari bullying di sekolah. Kalaupun sudah terjadi, secepatnya dicarikan solusi agar tidak ada dampak,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Sumedang, terdapat 59 kasus kekerasan pada anak dari berbagai jenjang tingkatan sekolah di Tahun 2023.



Sumber

·       https://kabarsumedang.pikiran-rakyat.com/kabar-sumedang/pr-3247488320/sumedang-canangkan-gerakan-zero-bullying-pelajar?page=all

·       https://sinfonews.com/pj-bupati-jika-ada-bullying-tekan-tombol-darurat-di-tahu-sumedang/

Share:

Jumat, 08 Maret 2024

TUGAS WALI KELAS SMP N 3 CIMALAKA BERDASARKAN PERMENDIKBUD

 


Sumedang - Sebagai seorang pengajar, guru juga diruntut untuk mengurus seluruh siswa dalam sebuah kelas atau biasa disebut dengan wali kelas. Keberadaan wali kelas sangatlah penting dalam proses belajar mengajar. Sebab, wali kelas menjadi seorang yang paling mengetahui sikap dan perilaku siswa. Akibatnya adalah guru dan siswa lebih mudah dalam memahai pelajaran.

Untuk memudahkan wali murid dalam mengawasi para murid, Kementrian Pendidikan mengeluarkan sebuah peraturan atau lebih dikenal dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud). Berikut tugas wali kelas di sekolah berdasarkan Permendikbud.

Tugas Wali Kelas

Tugas merupakan tanggung jawab yang diberikan seseorang untuk dilaksanaan. Dalam melaksanakan tugasnya, terdapat rambu-rambu yang mengatur agar pelaksanaannya semakin maksimal dan efektif. Demikian pula dengan seorang guru yang ditunjuk menjadi wali kelas.

Tugas dari seorang wali kelas telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah yaitu,

Berikut adalah tugas dasar seorang wali kelas di SMP Negeri 3 Cimalaka Kab. Sumedang : 

  1. Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan belajar mengajar
  2. Memantau prestasi dan tingkah laku siswa
  3. Bertanggung jawab terhadap administrasi kelas, seperti raport, daftar absensi, dan laporan lainnya
  4. Menjaga hubungan baik dengan orang tua siswa dan berkoordinasi dengan mereka mengenai perkembangan anak
  5. Mendukung dan mengarahkan siswa dalam berbagai kegiatan sekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler, lomba, dan lainnya
  6. Menjadi mediator antara siswa, guru, dan pihak sekolah
  7. Memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa untuk mencapai prestasi akademik dan non-akademik
  8. Melaporkan dan mengatasi masalah yang terjadi di kelas
  9. Mengembangkan suasana belajar yang positif dan menyenangkan bagi siswa.
  10. Mengatur jadwal dan rencana kegiatan kelas, dan memastikan bahwa semua aktivitas berjalan sesuai rencana.
  11. Berkomunikasi dan bekerjasama dengan guru dan staf sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keamanan siswa.
  12. Menyelenggarakan rapat kelas secara berkala untuk membahas perkembangan siswa dan masalah yang mungkin terjadi.
  13. Mengembangkan program pembinaan dan bimbingan bagi siswa untuk membantu mereka mengatasi masalah akademis dan non-akademis.
  14. Memantau dan menilai keberlangsungan program pembelajaran dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki hasil belajar siswa.
  15. Mendukung dan mempromosikan nilai-nilai sekolah, tata tertib, dan budaya sekolah.
Share:

Rabu, 06 Maret 2024

ASAL-USUL SITU BURAHOL

 



Sumedang - Situ Burahol merupakan nama sebuah Situ (danau kecil/rawa) yang berada di Dusun Rahayu Desa Trunamanggala, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Nama tersebut diambil dari nama pohon atau tumbuhan yang pernah hidup di Situ tesebut. Untuk mempermudah penyebutan namanya, maka Situ tersebut dinamakan Situ Burahol karena situ tersebut banyak tumbuh pohon Kepel atau Burahol. Namun, kata ‘Burahol’ dikebanyakan masyarakat Sunda, sering diidentikan dengan mengeluarkan payudara.

Burahol atau kepel sebenarnya adalah nama pohon yang mempunyai nama ilmiah Stelechocarpus burahol. Tumbuhan Kepel atau Burahol (Stelechocarpus burahol) adalah pohon penghasil buah hidangan meja yang menjadi flora identitas Daerah Istimewa Yogayakarta. Buah kepel digemari puteri kraton-kraton di Jawa karena dipercaya menyebabkan keringat beraroma wangi dan membuat air seni tidak berbau tajam.

Pohon Kepel atau Burahol


Pohon Kepel ayau Burahol merupakan pohon tegak, tidak merontokkan daun secara serentak, tingginya mencapai 25 m. Tajuknya teratur berbentuk kubah meruncing ke atas (seperti cemara) dengan percabangan mendatar atau agak mendatar. Diameter batang utamanya mencapai 40 cm, berwarna coklat-kelabu tua sampai hitam, yang secara khas tertutup oleh banyak benjolan yang besar-besar.

Daunnya berbentuk lonjong-jorong sampai bundar-telur/bentuk lanset, berukuran (12-27)cm × (5-9)cm, berwarna hijau gelap, tidak berbulu, merontal tipis; tangkai daunnya mencapai 1,5 cm panjangnya. Bunganya berkelamin tunggal, mula-mula berwarna hijau kemudian berubah menjadi keputih-putihan, muncul pada tonjolan-tonjolan di batang; bunga jantannya terletak di batang sebelah atas dan di cabang-cabang yang lebih tua, berkumpul sebanyak 8-16 kuntum, diameternya mencapai 1 cm; bunga betinanya hanya berada di pangkal batang, diameternya mencapai 3 cm. Buahnya dengan 1-13 lembar daun buah bertipe mirip buah buni (berrylike ripe carpels), panjang tangkai buahnya mencapai 8 cm; daun buah yang matang hampir bulat bentuknya, berwarna kecoklat-coklatan, diameternya 5–6 cm, perikarpnya berwarna coklat, berisi sari buah, dapat dimakan. Bijinya berbentuk menjorong, berjumlah 4-6 butir, panjangnya sekitar 3 cm, berat segar 62-105 g, serta bagiann yang dapat dimakan sebanyak 49% dan bijinya 27% dari berat buah segar.


Kepel tumbuh liar pada tanah lembap dan dalam, di hutan-hutan sekunder di Jawa. Dibudidayakan sebagai pohon buah pada ketinggian mencapai 600 m dpl., dan mau berbuah di Queensland. Jenis ini dapat tumbuh baik di sela-sela rumpun bambu, yang di tempat itu pohon-pohon lain tidak mampu bersaing.

Manfaat Buah Kepel atau Burahol


Buahnya yang matang dimakan dalam keadaan segar. Disebutkan bahwa dagingnya yang berwarna jingga dan mengandung sari buah itu memberikan aroma seperti bunga mawar bercampur buah sawo pada ekskresi tubuh (seperti air seni, keringat, dan napas). Dalam pengobatan, daging buahnya berfungsi sebagai peluruh kencing, mencegah radang ginjal dan menyebabkan kemandulan (sementara) pada wanita. Jadi, kepel ini oleh para wanita bangsawan digunakan sebagai parfum dan alat KB; di Jawa, penggunaannya secara tradisional terbatas di Kesultanan Yogyakarta. Kayunya cocok untuk perkakas rumah tangga; batangnya yang lurus setelah direndam beberapa bulan dalam air, digunakan untuk bahan bangunan rumah dan diberitakan tahan lebih dari 50 tahun.

Kepel merupakan tanaman hias pohon yang indah, daunnya yang muncul secara serentak berubah dari merah muda pucat menjadi merah keunguan sebelum berubah lagi menjadi hijau cemerlang. Perawakan pohonnya berbentuk silindris atau piramid dengan banyak cabang lateral yang tersusun secara sistematik, dan sifatnya yang kauliflor (cauliflory) menambah keindahannya.

Budidaya Buah Kepel atau Burahol


Kepel umumnya diperbanyak dari biji yang diambil dari buah matang dan disemaikan secepatnya. Penyetekan dan pencangkokan sudah pernah dicoba, tetapi tidak berhasil. Benihnya dibersihkan dengan jalan dicuci dan dikeringkan di tempat teduh. Sebelum disemai benih diskarifikasi, tetapi perkecambahannya masih memerlukan waktu beberapa bulan. Lambat-laun persentase perkecambahannya tinggi juga. Perkecambahannya hipogeal, akar tunggangnya membengkak dan tidak bercabang untuk beberapa waktu. Mula-mula semai itu tumbuh lambat. Pada saat semai berdaun 3-5 helai, dipindahtanamkan ke dalam pot. Ketika tingginya mencapai 0,5-1,0 m bibit dipindahtanamkan ke lapangan dengan jarak tanam 6-8 meter. Fase yuwananya (vegetative phase, juvenile phase) berlangsung selama 6-9 tahun.

 

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kepel


Share:

Bukti dukung ini dapat Menggantikan Diklat pada PMM

 


Sumedang - Bukti dukung ini dapat Menggantikan Diklat pada PMM – Rencana Hasil Kerja(RHK) merupakan salah satu fitur pada Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar(PMM) untuk memenuhi poin kerja.

Dalam Perencanaan Pengembangan Kompetensi, guru dianjurkan memiliki rentang poin kerja minimum 32 dan 128 dengan memilih RENCANA HASIL KERJA(RHK) yang efektif.

Disebutkan, RENCANA HASIL KERJA(RHK) yang dipilih itu harus berdampak bagi diri sendiri, komunitas pendidikan, maupun Satuan Pendidikan dan diukur melalui capaian poin kerja.

Misalnya pilihan RENCANA HASIL KERJA(RHK) itu harus dipilih yang paling banyak memberikan manfaat dan dampak terhadap pendidikan, sehingga nilai poin kerja bisa dicapai sesuai ekspektasi.

Sebagai informasi, kesibukan guru mengisi RENCANA HASIL KERJA(RHK) muncul setelah terbitnya keputusan tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di fitur PMM.

Informasi itu tertuang dalam Keputusan Kemendikbudristek 7607/B.BI/HK.03/2023 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah.

Dalam fitur baru Pengelolaan Kinerja Guru, terdapat Perencanaan Kinerja, Pelaksanaan Kinerja hingga Persetujuan dan Penilaian Perencanaan Kinerja oleh Kepala Sekolah.

Untuk itu, para guru diminta menyusun Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai rencana dan target kinerja yang dibuat oleh pegawai dalam kurun waktu tertentu.

Sementara RENCANA HASIL KERJA(RHK) adalah perencanaan yang lebih rinci dari sasaran kerja yang ditetapkan dalam SKP. RENCANA HASIL KERJA(RHK) digunakan untuk memastikan sasaran kerja dapat dicapai.

Pengisian SKP di PMM memang seharusnya memberikan kemudahan bagi guru. Tetapi dalam satu semester tahun pelajaran, guru diminta untuk mencapai setidaknya 32 poin.

Itu artinya para guru harus menyelesaikan banyak tugas agar mencapai target poin kerja tersebut. Sehingga sulit waktu untuk mengikuti diklat yang kerap ditawarkan di group whatshapp para guru. Namun demikian, kegiatan pengisian SKP di PMM ini dinilai mengakomodasi keaktifan guru dalam menjalankan tugas tambahan.

Dalam Perencanaan Kinerja terdapat 18 Rencana Hasil Kerja/RHK yang dapat dipilih oleh guru atau Kepala Sekolah.

Untuk memudahkan pemilihan dan penghitungan, berikut RENCANA HASIL KERJA(RHK) yang sudah berurutan menurut besaran poin kerja dari mulai 4, 6, 8, 12, 24, 36 hingga poin terbesar yaitu 128 poin.

  1. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta berbagi praktik baik yang diselenggarakan komunitas belajar.  Untuk 1 kegiatan berdurasi 2 – 3 jam setara 4 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.
  2. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai partisipan kegiatan seperti seminar, lokakarya, konferensi, simposium, dan/atau studi banding lapangan yang diselenggarakan di bidang pendidikan. Untuk 1 kegiatan, setara dengan 4 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.
  3. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai peserta coaching atau mentoring pengembangan kompetensi oleh Guru, Kepala Sekolah, dan/atau Pengawas Sekolah.  Dalam 1 kegiatan setara 4 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.
  4. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penelaah Aksi Nyata sejawat yang dihasilkan Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Bagi 10 Aksi Nyata setara 6 poin. Bukti dukung berupa Laporan.
  5. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penelaah Cerita Praktik yang dihasilkan Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Untuk 10 Cerita Praktik setara 6 poin. Bukti dukung berupa Laporan.
  6. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penelaah Perangkat Ajar yang dihasilkan Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Hitungannya, 10 Perangkat Ajar setara 6 poin. Bukti dukung berupa Laporan.
  7. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penyusun Kumpulan Konten Unggulan yang dapat dibagikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Dalam 1 Kumpulan Konten Unggulan yang terbit di PMM setara 6 poin. Bukti dukung berupa Kumpulan Konten Unggulan yang terbit di PMM.
  8. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Narasumber Berbagi Praktik Baik dalam kegiatan yang terkait implementasi Kurikulum Merdeka dan/atau Perencanaan Berbasis Data. Untuk 1 kegiatan berdurasi 2 – 3 jam setara 8 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.
  9. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Partisipan observasi praktik pembelajaran (persiapan, pelaksanaan, dan diskusi tindak lanjut) bersama rekan sejawat. Untuk 1 observasi sebagai pelaku dan pengamat secara bergantian setara 8 poin. Bukti dukung berupa Laporan.
  10. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta kegiatan pelatihan atau bimbingan teknis yang memperoleh sertifikat di bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi. Untuk 1 kegiatan berdurasi 2 – 3 hari setara 8 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.
  11. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta Pelatihan Mandiri sesuai model kompetensi Guru, Kepala Sekolah, dan/atau Pengawas Sekolah. Dalam kegiatan 1 pelatihan beserta Aksi Nyata setara 8 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat Topik.
  12. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Coach, mentor, fasilitator, dan/atau pengajar praktik dalam kegiatan pengembangan kompetensi kepada Guru, Kepala Sekolah, dan/atau pengawas sekolah. Untuk 1 kegiatan berdurasi 2 – 3 jam setara 12 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.
  13. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penyusun Cerita Praktik yang dapat dibagikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Untuk 1 Cerita Praktik yang terbit di PMM setara 12 poin. Bukti dukung berupa Cerita Praktik yang terbit di PMM.
  14. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peraih pengakuan atau penghargaan terhadap kompetensi dan kinerjanya dalam berbagai wadah atau ajang. Untuk 1 penghargaan setara 12 poin. Bukti dukung berupa Piagam.
  15. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penyusun Perangkat Ajar yang dapat dibagikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain. Untuk 1 Perangkat Ajar yang terbit di PMM setara 24 poin. Bukti dukung berupa Perangkat Ajar yang terbit di PMM.
  16. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta praktik magang pada dunia kerja dan/atau bidang lain yang relevan. Untuk 1 kegiatan berdurasi 2 – 4 minggu setara 24 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.
  17. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Penggerak Komunitas Belajar dengan mengadakan minimal 3 kegiatan berbagi praktik baik. Dalam 3 kegiatan setara 36 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.
  18. Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai Peserta program pelatihan dan pendidikan jangka pendek atau menengah pada bidang kepemimpinan dan bidang teknis yang relevan, seperti Pendidikan Guru Penggerak atau pelatihan manajerial Kepala Sekolah. Dalam 1 kegiatan berdurasi 3 – 6 bulan setara 128 poin. Bukti dukung berupa Sertifikat.

Dari 18 poin tersebut, poin akan dihitung dengan cara memilih ‘’Target Kuantitas’’ dari ‘’Rencana Hasil Kerja’’ yang telah dipilih sebelumnya.

Target kuantitas ini mencakup jumlah sesi kegiatan yang akan dilakukan oleh guru sesuai dengan rencana hasil kerja yang telah ditetapkan.

Jika guru memilih lebih banyak sesi kegiatan, poin yang dihitung akan berkali lipat. Sebagai contoh, jika guru memilih suatu Rencana Hasil Kerja yang memiliki 8 poin, dan kemudian memilih 4 kegiatan untuk rencana tersebut, poin yang akan diperoleh adalah 8 dikali 4, yaitu 32 poin.

Proses menambahkan ‘’Rencana Hasil Kerja’’ hanya dapat dilakukan saat tahap ‘’Perencanaan Kinerja’’.

Pada tahap ini, guru dapat memeriksa rencananya melalui ‘’Rangkuman’’ sebelum mengirimkannya kepada Kepala Sekolah sebagai pimpinan.

Sumber : https://smpn8solo.sch.id/2024/01/19/bukti-dukung-berupa-ini-dapat-menggantikan-diklat-pada-pmm/

Share:

Blogger templates