Sebuah Blog pendidikan yang berisikan berita tentang edukasi baik di SMPN 3 Cimalaka, Dinas Pendidikan Sumedang maupun Pendidikan Indonesia

Jumat, 22 Maret 2024

SUMEDANG CANANGKAN GERAKAN ZERO BULLYING PELAJAR

 


SUMEDANG - Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, baru-baru ini telah mencanangkan gerakan Zero Bullying Pelajar, di seluruh lingkungan sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Sumedang.  Guna bisa mewujudkan zero bullying pelajar di Kabupaten Sumedang, Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman, mengajak kepada para pelaku pendidikan agar bisa menerapkan pola pendidikan berbasis kasih sayang di sekolah. Sebagaimana diungkapkan Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, saat pencanangan zero bullying pelajar, di Gedung Negara, Sumedang, beberapa waktu lalu.


Herman menyebutkan, kasih sayang merupakan jurus ampuh untuk menekan terjadinya perundungan di sekolah-sekolah-sekolah. Pendidikan berbasis kasih sayang ini, kata Herman, sebenarnya telah sejak lama dikembangkan di Kabupaten Sumedang, yaitu oleh Sang Guru Qolbu Almarhumah Ibu Een Sukaesih. Herman menuturkan, sosok Almarhumah Ibu Een Sukaesih ini, merupakan salah seorang pejuang pendidikan yang telah mendapat predikat Guru Qolbu. Beliau telah mengembangkan pendidikan berbasis kasih sayang, dan menjadi Role Model dalam program zero bullying di Kabupaten Sumedang.  

"Dengan segala keterbatasannya, Almarhum Bu Een mampu berkiprah dalam dunia pendidikan dengan mengajarkan dan memberi kasih sayang kepada anak-anak didiknya hingga mereka memiliki karakter. Penguatan pendidikan karakter merupakan kunci utama agar anak tidak jadi pelaku perundungan atau bullying," kata Herman. Pola pendidikan berbasis kasih sayang ini, sambung Herman, tentunya harus dikembangkan di dunia pendidikan, sebagai upaya untuk meminimalisasi terjadinya perundungan di kalangan pelajar.


Bullying itu hilir, dan kasih sayang adalah hulunya. Pendidikan kasih sayang tidak transaksional, hatinya selalu hadir. Jika pendidikan ini diterapkan, maka tidak ada bullying," ujar Pj Bupati Sumedang. Herman mengatakan, gerakan zero bullying berbasis kasih sayang ini, merupakan sebuah ikthtiar untuk membentuk para pemimpin masa depan yang berkualitas di Sumedang.  "Ini adalah salah satu ikhtiar agar mampu menghasilkan anak didik yang cerdas, berkarakter, penyayang sebagai calon pemimpin masa di depan," tuturnya.

Hal yang sama diungkapkan Psikolog Klinis RSUD Risma Wiastuti. Menurutnya, mencegah bullying ini sangat penting dan harus dilakukan secara masif. Salah satu dampak yang cukup sering terjadi pada individu yang menjadi korban dari bullying adalah gangguan kesehatan mental.  "Agar anak-anak dapat mengembangkan potensi dengan baik, perlu edukasi pentingnya mencegah bullying, terutama di sekolah dan rumah. Dengan peran aktif orang tua serta seluruh perangkat sekolah, agar tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal," katanya.

APLIKASI TAHU SUMEDANG

Sebagai bentuk antisipasi terjadinya bullying (perundungan) dan kekerasan terhadap anak, kini di aplikasi ‘Tahu Sumedang’ telah ada Panic Button (Tombol Darurat) untuk pelaporan dan pengaduan.

Hal itu diungkapkan oleh Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di lingkungan sekolah Berbasis Kasih Sayang di Aula Tampomas Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Jumat, 22 Maret 2024.

Dikatakan Herman, Pemda Kabupaten Sumedang telah menyiapkan Platform Panic Button yang bisa didownload di playstore melalui smartphone dan diakses melalui Tahu Sumedang untuk menangani masalah perundungan.

“Di Tahu Sumedang ada Panic Button. Kalau anak anak merasa terancam atau ada sesuatu yang berbahaya, silakan pijit tombol Panic Button di Tahu Sumedang, nanti petugas secepatnya langsung datang ke lokasi untuk mengatasi agar tidak terjadi kekerasan,”  jelasnya.

Pj. Bupati mengatakan, pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan sudah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 16 Tahun 2024.

Ia mengatakan, kebijakan tersebut dimaksudkan untuk melindungi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga satuan pendidikan lainnya dari kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Ia menambahkan skema zero bullying adalah komitmen Pemda Sumedang yang sudah diatur di dalam Perbup tersebut.

“Mudah mudahan ini bisa langsung dieksekusi di semua satuan pendidikan agar anak anak kita bisa terlindungi dari bullying di sekolah. Kalaupun sudah terjadi, secepatnya dicarikan solusi agar tidak ada dampak,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Sumedang, terdapat 59 kasus kekerasan pada anak dari berbagai jenjang tingkatan sekolah di Tahun 2023.



Sumber

·       https://kabarsumedang.pikiran-rakyat.com/kabar-sumedang/pr-3247488320/sumedang-canangkan-gerakan-zero-bullying-pelajar?page=all

·       https://sinfonews.com/pj-bupati-jika-ada-bullying-tekan-tombol-darurat-di-tahu-sumedang/

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates